BLORA, Perkasanews.Id - Asa dua anak yatim di Dukuh Kedungkenongo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo ini, Johan (8) dan adiknya, Tirta (4), untuk hidup mempunyai rumah layak demi menggapai cita-citanya kembali tumbuh.
Menyusul TNI anggota Kodim 0721/Blora yang tengah melaksanakan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-122 di desa setempat, membangunkan rumah yang benar-benar layak huni.
”Alhamdulilah, ini benar-benar kuasa Allah. Melalui bapak-bapak TNI anggota Satgas TMMD Kodim Blora, dua anak yatim itu bakal mempunyai rumah sendiri dan tentunya layak huni. Sebagai tetangga, saya ikut senang dan berucap syukur,” ungkap Yatno (43), salah seorang tetangga Johan.
Hal senada juga diungkapkan Kades Sidomulyo, Suyatman. Diungkapkan, jika saja tidak ada TMMD di desanya, dimana salah satu programnya membangun rumah dua anak yatim itu, tidak diketahui sampai kapan Johan dan Tirta harus numpang di rumah saudaranya.
” Selaku yang dituakan di desa, kami benar-benar mengucapkan terimakasih kepada jajaran TNI Kodim 0721/Blora yang tengah menggelar TMMD di desa kami, dengan sejumlah program fisik yang benar-benar menyentuh kebutuhan warga kami,” terang Kades Suyatman.
Diceritakan oleh Yatno, cukup tragis nasib yang dialami oleh dua anak yatim tetangganya itu. Johan yang kini duduk di kelas 2 SD Sidomulyo 3, dan adiknya Tirta, harus menumpang rumah dan hidup, berikut bimbingan di rumah saudaranya, Suti (49) yang tinggal di warga RT 8 / RW 5 desa setempat.
Nasib yang dialami Johan yang nama lengkapnya Ahmad Johan Adi Saputro itu, berawal ketika sebuah takdir dari Tuhan, di bulan Oktober 2023 lalu, ayahnya, Suwardi, meninggal dunia.
Sepeninggal ayahnya, rumah yang selama ini ditempati mereka berempat, dirinya, dan adiknya (Tirta Adijaya), ayah dan ibunya, Damriatin (42), terpaksa dijual.
Tidak diketahui pasti kenapa rumah satu-satunya milik keluarga Johan itu harus dijual. Hanya, diperoleh informasi, rumah dijual untuk membayar hutang.
Pasca peristiwa itu, ibu Johan, Damriatin, sejak April 2024 lalu, harus pergi merantau ke Kalimantan hingga saat ini. Dikemukakan Yatno, salah seorang tetangganya, dirinya melihat langsung betapa kecewanya saat rumahnya dibongkar oleh orang yang membeli.
”Mudah-mudahan, setelah dibangunkan rumah oleh TNI, Johan bisa percaya diri dan senang. Saya waktu itu melihat sendiri betapa kecewanya Johan saat rumahnya dibongkar oleh orang yang membeli rumahnya. Dari raut muka anak yang masih kecil itu, dia tampak sangat kecewa sekali,” ungkap Yatno.
Yang membuat trenyuh, sepeninggal ibunya yang merantau ke Kalimantan, kedua anak yatim itu harus tinggal di tempat terpisah, meski masih di Desa Sidomulyo. Johan menumpang di rumah Parji, sementara Tirta dirawat oleh Mastiah.
Harapan yang sama dikemukakan Kades Sidomulyo, Suyatman. Dikatakan, dua anak yatim bersaudara yang tidak memiliki Rumah memang layak mendapatkan bantuan rumah dari program TMMD Kodim Blora. ”Mudah-mudahan, dengan rumah baru itu, akan muncul semangat baru di diri Johan dan Tirta untuk menggapai cita-citanya.”
Dibangun TNI
Tuhan memang maha pemurah dan maha pengasih. Lewat gelaran TMMD Reguler Kodim Blora, dan kebijakan Dandim Letkol Czi Yuli Hartanto, selaku Dansatgas, rumah Johan dan Tirta dibangun total, dan layak huni tentunya.
”Mudah-mudahan apa yang kami lakukan bersama jajaran ini, dan tentunya dengan dibantu warga desa sasaran, kedua anak yatim itu mempunyai rumah yang layak,” ungkap Dandim Yuli ketika ditemui di sela-sela mengunjungi lokasi rumah Johan, jelang dibangun Satgas.
Ditemuinya Johan, murid kelas 2 SDN 3 Sidomulyo itu. Dan disaat Johan mengungkapkan kelak ingin menjadi Tentara, Dandim Yuli spontan mengamini dan mendoakan semoga apa yang dicita-citakan itu kelak akan tercapai.
Dijelaskan Dandim, ada sejumlah program fisik di TMMD Reguler di Desa Sidomulyo selama satu bulan penuh. Satu diantaranya rehab sembilan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik warga desa sasaran. Termasuk pembangunan sebuah rumah milik Johan dan Tirta tersebut.
Di program bedah RTLH, juga disambut begitu antusias oleh warga penerima manfaat. Salah satunya Mbah Wiji, seorang kakek berusia 79 tahun dan berstatus duda.
Mbah Wiji, bahkan tak kuasa meneteskan air mata saat dikunjungi Dansatgas Letkol Yuli Hartanto. ” Alhamdulilah dengan adanya TMMD ini, saya sangat senang sekaligus terharu. Harapan rumah saya bisa dibangun akhirnya terlaksana,” ungkapnya.
Dibalik kegembiraannya itu, Mbah Wiji mengaku sedih, lantaran disaat rumah dibangun oleh Tentara, istrinya sudah meninggal, sehingga tidak bisa melihat dan menikmati.
“Terimakasih Pak Dandim atas bantuannya. Maturnuwun juga kepada bapak-bapak TNI dari Koramil 03/Banjarejo yang sudah bekerja memperbaiki rumah saya. Semoga sehat selalu dan dilancarkan rejekinya,” papar Mbah Wiji.
Diketahui, di program terpadu antara TNI dan pemerintah daerah setempat dengan tujuan mempercepat pelaksanaan pembangunan daerah tersebut, di tahun 2004 ini, Kodim Blora menyasar Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo. Selama satu bulan, dimulai tanggal 2 Oktober 2024 lalu, TNI bersinergi dengan warga setempat, mengerjakan sejumlah pembangunan fisik dan non fisik.
Cukup banyak sasaran fisik di TMMD Reguler ke-122 Kodim Blora di Desa Sidomulyo tersebut. Disamping sejumlah program non fisik.
Untuk program fisik, diantaranya, pembangunan jalan makadam sepanjang 1.700 Meter dengan lebar 3 Meter, membangun sebuah jembatan panjang 6 Meter dengan lebar 3,7 Meter dan tinggi 3,5 Meter.
Berikut membangun tiga buah talud, pembangunan 3 unit sumur bor, rehab sembilan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik warga desa sasaran, dan pembangunan sebuah rumah warga Desa Sidomulyo. **
Komentar
Posting Komentar