Perkasanews.ID, BLORA - Komandan Koramil 01/Blora Kapten Inf Subeno menghadiri acara Identifikasi dan sosialisasi daerah rawan bencana yang diselenggarakan oleh BPBD Provinsi Jateng bertempat di ruang pertemuan Resto Joglo yang beralamat di Jl. Jendral Soedirman No. 6 Kel. Bangkle Kec / Kab. Blora. Jum'at (11/03/2022)
Giat Identifikasi dan sosialisasi daerah rawan bencana yang dipimpin Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jateng Bpk Drs. Sudaryanto, M.Si dengan didampingi oleh Camat Blora Bpk Budiman, S.STP, MM, Komandan Koramil 01/Blora Kapten Inf Subeno, Kapolsek Blora yang diwakili Kanit Samapta IPDA Sugeng Priyanto dengan dihadiri Ketua TP PKK Kec. Blora, Ka UPTD Puskesmas Blora, Ka UPTD Puskesmas Medang, Kalur / Kades se - Kec. Blora dan TKSK Kec. Blora.
Pada kesempatan tersebut Ka Pelaksana BPBD Provinsi Jateng meminta," kepada segenap pihak agar penanggulangan bencana harus dilakukan secara terpadu dan secara sistematik. Mengingat bencana di Indonesia termasuk 35 negara yang paling rawan risiko bencana di dunia.
"Oleh karena itu, penanggulangan bencana harus dilakukan secara terpadu, secara sistematik, dan Rencana Induk Penanggulangan Bencana Tahun 2020–2044 harus dilaksanakan dengan penuh komitmen, penuh tanggung jawab," jelasnya.
Camat Blora mengungkapkan," bahwa sebagai salah satu pilar utama penanganan bencana, BPBD Kab. Blora harus selalu berbenah diri dan memberikan beberapa poin arahan kepada jajarannya. Disampaikannya BPBD Kab. Blora harus terus berbenah dengan budaya kerja yang berkualitas dan bersinergi dengan segala unsur baik Pemerintah maupun masyarakat.
Danramil 01/Blora Kapten Inf Subeno menyampaikan," upaya penanggulangan bencana harus berorientasi pada pencegahan. Berbagai bencana seperti halnya gempa dan erupsi gunung api memang tidak dapat dicegah. Meski demikian terdapat beberapa kejadian bencana yang dapat dicegah, seperti banjir dan tanah longsor.
Lebih lanjut Kapolsek Blora melalui Kanit Samapta menuturkan," BPBD Kab. Blora harus aktif untuk mengajak semua pihak pusat dan daerah agar semua program pembangunan harus berorientasi pada tangguh bencana.
" Bangun sistem edukasi kebencanaan yang berkelanjutan, terutama di daerah-daerah rawan bencana," tutupnya. (Pen01).
Komentar
Posting Komentar